PENGARUH
ORGANISASI INFORMAL DI DALAM KANTOR
Brama Abdul
Malik
NIM : 135211008
Jurusan
Administrasi Niaga, D3 Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Bandung
Bandung
Jl. Gegerkalong
Hilir, Ds.Ciwaruga, Bandung, Jawa Barat 40012, Indonesia
ABSTRAK
Perkembangan
organisasi dewasa ini sangatlah cepat, seiring dengan perkembangannya yang
begitu cepat, terutama perkembangan dan pemakaian organisasi di dalam
lingkungan pekerjaan kantor. Organisasi dewasa ini terbagi menjadi dua jenis
yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi formal di dalam
kantor adalah organisasi yang secara struktural di akui di dalam kantor dan
jelas tujuannya, tetapi di dalam kantor juga organisasi informal dapat
berkembang tetapi organisasi informal ini tidak memiliki struktural yang jelas
dan tujuannya tidak terliat secara jelas, namun perkembangan organisasi
informal ini tidak dapat di pandang sebelah mata, dikarenakan organisasi
informal ini dapat menghambat kinerja dari organisasi formal di dalam kantor.
Ini terbukti dengan sering terjadinya pimpinan di dalam kantor tidak
mendapatkan dukungan dari para bawahannya dan pengaruh pimpinan tidak terlalu
besar di dalam kantor tersebut. Jika hal ini terus terjadi maka pekerjaan di
dalam kantor tidak akan efektif dan efisien. Dalam jurnal ini kita akan
membahas mengenai pengaruh organisasi informal di dalam kantor yang di tujukan
untuk membantu organisasi informal di dalam kantor dalam menguasai, mengenali
organisasi informal di dalam kantor.
Kata kunci : Organisasi, Formal, Informal,
Kantor
PENDAHULUAN
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti kita ketahui, organisasi
formal lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar
serta dengan hubungan kerja yang rasional. Sedangkan dalam organisasi informal
lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari. Biasanya organisasi informal merupakan organisasi yang terbentuk
secara tidak sengaja. Dalam organisasi formal, tak jarang terbentuk adanya
organisasi informal didalamnya. Organisasi informal didalam kantor, dapat
berpengaruh positif maupuun negatif, organisasi informal yang sinergis dengan
organisasi formal dapat berpengaruh positif untuk organiasi formal tersebut,
sebaliknya jika organisasi informal antagonis dengan organisasi formal dapat
berpengaruh negatif terhadap organisasi formal tersebut. Berdasarkan uraian
tersebut, makan perlunya dibahas mengenai pengaruh organisasi informal terhadap
organisasi formal (di dalam kantor).
PEMBAHASAN
Organisasi tak akan lepas dari
kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan pekerjaan maupun masyarakat,
dalam suatu organisasi tak lepas dari peran kerja masing-masing anggotanya, hal
ini sesuai dengan pendapat Millet (1954) disitasi oleh fahmi (2013). Organisasi
merupakan sebuah kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang
dilakukan untuk pencapaian maksud bersama, yang demikian itu adalah suatu
sistem mengenai penugasan pekerjaan di antara kelompok-kelompok orang yang
mengkhususkan diri dalam tahap-tahap khusus dari suatu tugas bersama.
Mencapai tujuan bersama merupakan
tujuan dari organisasi, oleh karena itu dalam suatu organisasi pasti memiliki
visi dan misi yang relatif sama antar anggotanya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Dale (1952) disitasi oleh Fahmi (2013) Organisasi adalah suatu proses
perencanaan. Dalam sebuah organisasi, tak akan lepas dari kegiatan menyusun,
mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau pola hubungan-hubungan kerja
dari orang-orang dalam suatu badan usaha.
Secara
garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi
formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau
derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah
organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi formal adalah
suatu sistem dari pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik,
masing-masing pekerjaan itu mengandung sejumlah wewenang, tugas dan tanggung
jawab tertentu, keseluruhannya disusun secara sadar untuk memungkinkan
orang-orang dari badan usaha itu bekerja sama secara paling efektif dalam
mencapai tujuan mereka (Allen, 1958).
Organisasi
formal adalah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian
tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Organisasi formal
memiliki struktur (bagan hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab
antara pejabat dalam suatu organisasi). organisasi informal dengan sengaja
direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus
memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi.
Struktur
ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran)
satuan kerja.
Organisasi formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
1.
Adanya jabatan.
2.
Tujuan
3.
Adanya kewenangan atasan
4.
Adanya sususan tatanan hierarki
5.
Suatu sistem aturan dan regulasi yang
umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan
dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
6.
Proesedur dalam organisasi bersifat
formal dan impersonal
7.
Suatu sikap dan prosedur untuk
menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari organisasi.
8.
Anggota organisasi harus memisahkan
kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
9.
Pegawai dipilih untuk bekerja dalam
organisasi berdasarkan kualifikasi teknis, alih-alih koneksi politis, koneksi
keluarga, atau koneksi lainnya.
10.
Meskipun pekerjaan dalam birokrasi
berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas
dan prestasi kerja.
Organisasi
formal biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya OSIS di sekolah,
Himpunan Mahasiswa di perguruan tinggi, Badan Eksekutif Mahasiswa, badan kerja
di lingkungan pekerjaan, DPR dan MPR dalam dunia pemerintahan, dan sistem
kepengurusan partai politik serta organisasi-organisasi lainnya.
Lain
halnya dengan organisasi formal, organisasi Informal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang
tidak disadari.
Keanggotaan
pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun
tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang
menjadi anggota organisasi tersebut.
Sifat
eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama.
Organisasi
informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya
dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Selain
itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi
sekunder menurut Hicks (1972) :
1.
Organisasi
Primer
Organisasi semacam ini menuntut
keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka
berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan
dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu
2.
Organisasi
Sekunder
Organisasi sekunder memuat hubungan yang
bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak
bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena
dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya.
Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan
calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran
gajinya.
Organisasi Informal menurut
Hicks (1972) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Lepas
- Fleksibel
- Tidak terumuskan
- Spontan
Salah
satu organisasi formal yang sering kita temui adalah organisasi organisasi yang
berlandaskan sistem kerja, seperti di dalam kantor.
Didalam
kantor, tak jarang terbentuk organisasi informal didalamnya, organisasi
informal terbentuk secara tidak di sengaja, hal ini dikarenakan organisasi
informal terbentuk karena kesamaan latar belakang atau kesamaan pemikiran dari
para pegawai, dan biasanya yang paling menonjol menjadi pemimpin dalam
organisasi informal tersebut.
Pemimpin
organisasi informal adalah orang yang paling dekat dengan para orang-orang
didalam kantor.
Organisasi
informal memiliki pengaruh positif maupun negatif didalam kantor, pengaruh
tersebut tergantung pada dukungan organisasi informal yang terdapat didalamnya.
Jika semakin banyak orang yang tergabung dalam organisasi informal di dalam
suatu kantor, dan organisasi informal ini bertentangan dengan tujuan kantor
tersebut, maka akan menimbulkan pemberontakan para bawahan tersebut seperti
demo secara terang-terangan atau demo secara diam-diam. Sebaliknya, jika
organisasi informal sinergis dengan tujuan kantor, maka akan menimbulkan
efektivitas dan efisiensi kantor yang baik.
Organisasi
informal memiliki efek yang cukup besar didalam kantor. Organisasi informal yang
bertentangan dalam kantor, dapat beroperasi tidak secara terang-terangan tetapi
secara sembunyi-sembunyi.
Didalam
kantor biasanya organisasi informal beranggotakan para bawahan di suatu kantor,
seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar pekerjaan kantor di kerjakan
oleh para bawahan. Dapat di bayangkan jika para bawahaan ini tidak bekerja
secara semestinya, tentu kantor tersebut akan mengalami kerugian yang cukup
besar jika organisasi informal ini bertentangan dengan para atasan.
Jika
organisasi informal tersebut menentang organisasi formal yang ada didalam
kantor hal ini dapat menimbulkan perpecahan sehingga menurunkan kinerja didalam
kantor tersebut Contoh nya seperti demo para buruh menuntut kenaikan gaji
mereka. Hal ini tidak di organisir oleh organisasi formal didalam kantor tetapi
ini di koordinir oleh organisasi informan didalam kantor.
Organisasi
informal pasti ada didalam masyarakat, sehingga tidak mungkin untuk dihindari.
Oleh karena itu kita harus mengontrol organisasi informal ini sehingga tidak
terjadi perpecahan didalam kantor.
Seperti
yang kita ketahui, atasan adalah seseorang yang sangat rentan dalam melakukan
sesuai dikarenakan dinilai oleh para bawahan nya sendiri.jika organisasi
informal ini tidak menyukai atau tidak sejalan dengan atasannya tersebut bisa
membuat terhambatnya bahkan turunnya atasan tersebut. Namun jika kita sejalan
atau mempengaruhi pimpinan organisasi informal tersebut kita bisa meminimalisir
kemungkinan konflik dan pembangkangan didalam kantor tersebut.
Contoh
demo secara terang-terangan yaitu seperti demo buruh yang demo didepan Bundaran
HI menuntut kenaikan gaji UMR kepada pemerintah. Jika demo secara diam-diam
yaitu para bawahan kantor sengaja mengulur waktu atau tugas yang diberikan oleh
para atasan. Hal ini dapat membuat kinerja kantor menurun dikarenakan yang
biasanya pemimpin organisasi informal ini adalah para bawahan yang
berpengalaman dan cukup berpengaruh dalam kinerja kantor tersebut.
Sehingga
perlu langkah yang hati-hati dalam menanggulangi permasalahan organisasi
informal didalam kantor. Seperti mendekati dan membuat pemimpin organisasi
informal ini memegang tanggung jawab yang penting didalam kantor sehingga
membuat pemimpin organisasi informal ini tidak dapat banyak bergerak secara
bebas dalam membuat para bawahan lainnya bertentangan dengan atasan kantor
tersebut.
Didalam
masyarakat kita dapat mengetahui siapa pemimpin organisasi informal dengan
melihat siapa yang di segani atau di tuakan di dalam lingkungan masyarakat
tersebut. Misalkan jika terjadi sesuatu didalam masyarakat tersebut, kita
melihat siapakah yang di jadikan panutan atau hakim didalam penyelesaian
masalah tersebut. Dengan itu kita akan tau siapakah yang menjadi pemimpin
organisasi informal tersebut.
Untuk
mengetahui siapa pemimpin kantor tersebut dapat kita kertahui dengan cara
memperhatikan para bawahan, yaitu memperhatikan siapakah yang paling di segani
atau yang paling didengar dan paling berpengaruh di para bawahan tersebut. Jika
sudah di ketahui caranya tersebut, atasan kantor harus mendekati dan
mempengaruhi atasan organisasi informal tersebut, atau dengan cara membuat
pemimpin organisasi informal tersebut masuk kedalam bagian proyek kantor yang
lebih besar tanggung jawabnya dan memberikan bonus terhadap pemimpin organisasi
kantor tersebut.
Organisasi
informal memiliki berbagai ciri yaitu :
1. Terjadi
secara spontan
2. Anggota-nya
tidak menentu
3. Dapat
bubar kapan saja
4. Dinamis
5. Tidak
terencana
6. Sama
nya lokasi
7. Tidak
ada wewenang format yang terstruktur
Dari
ciri – ciri tersebut dapat kita simpulkan bahwa
1.
Organisasi informal terjadi secara
spontan / tidak terduga dikarenakan tidak adanya program yang terstruktur dan
biasanya terjadi pada saat momen – momen tertentu saja. Seperti kita tiba –
tiba bertemu dengan teman masa lalu kita di tengah jalan lalu berkumpul
membahas masa lalu.
2.
Organisasi informal tidak memiliki
anggota tertentu dan dapat berubah kapan saja dikarenakan para anggotanya tidak
memiliki tujuan bersama yang berkelanjutan, dan hanya melakukan kegiatan sosial
seperti saling berkomunikasi.
Seperti
kita sedang duduk di angkutan umum lalu kita mengajak bicara orang yang ada di
sebelah kita tentang apapun.
3.
Organisasi informal dapat bubar kapan
saja dikarenakan batasan waktu dan tidak adanya agenda acara kedepannya secara
lama . Dan tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak mengikuti agenda selanjutnya.
4.
Organisasi informal bersifat dinamis
dikarenakan para anggotanya tersebut tidak memiliki bahasan yang pasti,
biasanya organisasi informal hanya melakukan percakapan yang ringan. Dan
dinamis dalam perkumpulan mereka tidak pasti akan di bahas apa dan akan
melakukan apa.
5.
Organisasi informal tidak terencana
dikarenakan anggota organisasi informal dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja, hal ini seperti kita menonton suatu pertandingan sepak bola dan tiba – tiba
ada kerabat / teman kita yang sedang menonton pertandingan bola tersebut lalu
kita duduk bersama dan membahas soal pertandingan itu.
6.
Organisasi informal biasa terjadi di
lokasi yang sama, dikarenakan sering terjadi nya kontak sosial yang terjadi di
lingkungan tersebut.
7.
Organisasi informal tidak memiliki
wewenang yang terstruktur dikarenakan mereka tidak sadar akan hal ini. oleh
karena itu sering terjadi label bahwa seseorang dalam organisasi informal
tersebut sebagai pemimpin atau panutan anggota organisasi informal yang lain.
Seperti
saat dahulu kita kecil saat bermain bersama pasti ada seseorang yang melakukan
pengambilan keputusan dikarenakan di tunjuk oleh para anggota yang lainnya.
Bisa
juga dengan test masing-masing para pegawai bagaimana penilaian mereka terhadap
pegawai lainnya, dengan cara membuat masing-masing pegawai memberitahukan siapa
yang dekat dengan mereka, dan yang memiliki nilai paling besar. Dialah pemimpin
organisasi informal tersebut.
Jika
organisasi informal ini terus berkembang dan semakin kuat, organisasi informal
ini akan menjadi organisasi formal yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi dan
juga bisa menjadi pemberontak dalam kantor tersebut.
Sehingga
akan menimbulkan berbagai kerugian di dalam kantor tersebut.oleh karena itu agar
kantor tidak merugi kita harus menguasai organisasi iinformal
Organisasi
formal dan organisasi informal di dalam kantor dapat diselaraskan jika
organisasi informal di dalam kantor tersebut dapat diketahui perkembangannya,
dan pengaruhnya.
Organisasi
informal harus di dekati secara langsung oleh organisasi formal, dikarenakan
organisasi informal tidak mencerminkan bahwa mereka itu ada, tetapi lebih
kedalam kehidupan social di dalam lingkungan kantor tersebut.
Kehidupan
sosial adalah kehidupan dimana seseeorang bisa mempengaruhi atau dipengaruhi
oleh anggota lainnya untuk melakukan apa yang pemimpin mereka atau yang mereka
anggap pemimpin untuk melakukan apa yang dilakukan oleh pemimpin mereka
tersebut, hal secara lambat laun terjadi di organisasi informal.
Organisasi
formal didalam kantor dibuat agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien. Namun, hal ini tidak akan terjadi jika tidak dapat mengambil alih
organisasi informal dikarenakan meskipun organisasi informal itu dapat dikatakan
kecil, tetapi pengaruh nya sangat besar terhadap kelangsungan dalam mencapai
tujuan organisasi formal.
Organisasi
informal didalam kantor biasanya bermulai dari lingkungan social di dalam
kantor yang terjadi diantara para pekerjanya. Hal ini dikarenakan seringnya
terjadi kontak secara fisik, lisan dan di pengaruhi oleh faktor didalam satu
lingkungan kerja.
Perkembangan
organisasi informal dapat dilihat dengan cara melihat waktu berkumpulnya para
pekerja, semakin sering berkumpulnya para pekerja di dalam kantor maupun diluar
kantor dapat menjadi indikasi bahwa organisasi informal di dalam kantor
tersebut mulai berkembang.
Organisasi
informal didalam kantor sangat berpengaruh kepada kerja sama antar sesama
pekerja di dalam kantor, semakin erat hubungan antara pegawai kantor maka
organisasi informal didalam kantor tersebut semakin besar dan kuat.
Oleh
karena itu para pemimpin kantor harus bisa masuk kedalam organisasi informal di
dalam kantor tersebut agar dapat menyelaraskan tujuan kantor dengan keinginan
dari organisasi informasi tersebut.
Pemimpin
kantor sebaiknya menjadi orang yang dituakan didalam kantor tersebut, alangkah
lebih baik jika pemimpin organisasi formal menjadi pemimpin di organisasi
informal juga.
Berbeda
halnya jika pemimpin kantor tidak dapat masuk kedalam organisasi informal
tersebut, hal ini dapat menimbulkan konflik internal di dalam kantor, karena
antara organisasi formal dan organisasi informal mungkin tidak selaras sehingga
menyebabkan kerja sama antar pegawainya tidak akan baik.
Kita
tidak dapat menangulangi bahaya dari organisasi informal jika kita tidak
mengetahui siapakah pemimpin organisasi tersebut.berikut adalah ciri-ciri
pemimpin organisasi informal :
1.
Orang yang paling dipercaya oleh anggota
yang lainnya
2.
Orang yang paling di dengar oleh anggota
lainnya
3.
Orang yang di tua kan didalam lingkungan
tersebut, maksudnya disini yaitu orang yang paling banyak diminta nasihatnya
oleh orang lain
Dari ciri – ciri di
atas dapat di ketahui bahwa :
1.
Pemimpin organisasi informal biasanya
adalah orang yang paling di percaya oleh anggota lainnya
2.
Pemimpin organisasi informal biasanya
adalah orang yang paling didengar oleh anggota lainnya dikarenakan para anggota
berfikiran sama dengan pemimpinnya tersebut.
3.
Pemimpin organisasi informal biasanya
adalah orang yang bukan secara tersirat adalah orang yang sudah berumur tua,
tetapi yang menurut para anggotanya adalah orang yang berfikiran dewasa, bijak
berpengetahuan lebih dan rasional di bandingkan yang lainnya.
Dari
ciri diatas dapat disimpulkan bahwa pemimpin organisasi informal ini tidak
didapat secara wewenang yang structural, tetapi lebih kepada pengakuan dari
anggotanya tersebut.
Organisasi
informal adalah organisasi yang tidak dapat diketahui, tidak dapat terdeteksi
keadaanya jika kita tidak dapat masuk kedalam organisasi informal tersebut.
Organisasi
informal adalah organisasi yang lebih mengedepan kan pengakuan dari para
anggotanya bukan dari jabatan yang diberikan oleh seseorang.
Adanya
organisasi informal dalam kantor takkan terelakkan, sebelum terjadinya
pemberontakan, baiknya mengambil beberapa langkah sebagai berikut :
1. Mendekatkan
diri dengan pegawai lainnya, agar mengetahui sejauh mana organisasi informal ada.
Contohnya seperti : berbaur dengan pegawai lainnya.
2. Mendekatkan
diri dengan pimpinan organisasi informal tersebut, contohnya seperti : setelah
berbaur, dapat dilihat siapakah orang yang berpengaruh diantara pegawai yang
berkumpul tersebut, setelah diketahui, usahakan untuk mendekatkan diri dengan
pemimpinnya.
3. Bertukar
pikiran dengan anggota organisasi tersebut, contohnya seperti banyak melakukan
sharing dan mengobrol dengan pegawai lainnya, agar mengetahui pikiran mereka.
4. Memenuhi
hak hak pekerja, contohnya yaitu tidak terlambatnya pegawai menerima gaji
setiap bulannya, memberikan jaminan kesehatan bagi pegawai dan jaminan
ketenagakerjaan (kecelakaan kerja).
5. Berikan
kepercayaan pada pimpinan organisasi informl di dalam perusahaan sesuai dengan
keahliannya, contohnya seperti menjadikan dia sebagai ketua pelaksana acara
seperti family gathering kantor agar tidak adanya oposisi di dalam acara
tersebut.
6. Redam
pemberontakan sebelum pemberontakan itu terjadi, contohnya seperti jika saat
terdengar akan desas desus bahwa pegawai tidak senang dan merencanakan adanya
sebuah pemberontakan, maka pimpinan harus cepat mengambil tindakan agar
pemberontakan itu tidak terjadi.
Namun jika hal itu sudah terlanjur terjadi dan
dapat mengancam stabilitas kantor, sebaiknya mengambil beberapa langkah,
seperti :
1. Mendengarkan
apa yang mereka inginkan, maksudnya disini yaitu melakukan negosiasi dengan
pegawai agar tidak terjadi pemberontakan yang lebih besar.
2. Menyamakan
persepsi antara atasan dengan bawahan maksudnya agar tidak ada lagi
kesalahpahaman antara pimpinan dan bawahan
3. Saling
berintrospeksi diri, maksudnya yaitu saat belum terjadinya atau belum
menemuinya sebuah kesepakatan, pimpinan mengingatkan kembali tugas
masing-masing dan kinerja para pegawai selama ini.
4. Menciptakan
suasana kerja yang professional, maksudnya yaitu saat adanya perselisihan,
pimpinnan menghimbau pegawai agar tetap bekerja secara professional dan tidak
membawa masalah pribadinya kedalam pekerjaan agar tidak mengganggu kinerja
kantor.
5. Memberikan
peringatan tegas untuk menghentikan aksi pemberontakan tersebut maksudnya yaitu
jika pemberontakan terus berlanjut, pimpinan mengambil tindakan tegas agar
tidak terjadinya pemberontakan selanjutnya.
6. Meminimalisir
kesalahan yang sama agar tidak adanya pemberontakan lanjutan. Maksudnya yaitu
mendengarkan penyebab pemberontakan dan berusaha untuk tidak mengulanginya kembali.
7. Jika
memungkinkan, penuhi psikologis pekerja agar tidak melakukan pemberontakan di
masa yang akan datang. Contohnya seperti keinginan pegawai naik gaji yang
disebabkan oleh naiknya biaya hidup.
Setelah mengetahui cara meminimalisir
pemberontakan yang akan di lakukan oleh
organisasi informal ada baiknya mengetahui juga, ciri – ciri organisasi
informal sudah menjadi organisasi yang kuat, yaitu :
1. Semakin
intensnya interaksi para anggota organisasi informal, misalkan para anggota
organisasi informal mulai sering kumpul bersama di dalam atau luar kantor yang
mencurigakan.
2. Semakin
sempitnya hal yang di bahas dalam pembicaraan di dalam organisasi informal
tersebut, maksudnya adalah hal yang dibahas di dalam perkumpulan organisasi
informal ini, bukan hanya sekedar curahan hati saja tetapi sudah mulai
membicarakan permasalah di dalam organisasi formal atau pekerjaan yang sama
atau mirip.
3. Menurunnya
kinerja para pekerja secara serentak, misalkan pada saat para anggota
organisasi informal ini di beri tugas, mereka tidak melakukan tugas ini dengan
baik dan sering telat dari deadline, dan dilakukan dengan serentak tanpa sebab
yang jelas.
4. Para
anggota akan mengeluh tentang hal yang sama, maksudnya adalah akan banyak
laporan tentang keluhan para anggota organisasi informal yang sama, misalkan
para anggota organisasi informal mengeluhkan tentang kenaikan gaj, namun hal
ini tidak dilakukan oleh satu orang saja melainkan serentak atau secara
bertahap dalam melakukan laporan keluhan para organisasi informal tersebut.
5. Semakin
solid nya pemikiran yang sama di dalam organisasi informal tersebut. Maksudnya
adalah para anggota organisasi informal ini tidak hanya sebatas teman saja
melainkan menjadi sebuah grup yang memiliki rasa silih kasih dan berbagi beban
masalah mereka di kantor dan mereka tidak rela jika salah satu dari anggotanya
tersebut mendapatkan perlakukan yang tidak menyenangkan dari pihak lain atau
pihak organisasi informal.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan
di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi informal adalah organisasi yang
tidak dapat di pandang sebelah mata, organisasi informal di dalam kantor
memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam kantor. Dan jika tidak di kuasai
atau di ajak kerja sama maka kinerja di dalam kantor tidak akan efektif dan efisien.
Hal ini dapat menghambat tujuan dari organisasi formal di dalam kantor yang
bertujuan mendapatkan sesuatu secara efektif dan efeisien.
Daftar
Pustaka
Fahmi. (2013). arifudinfahmi. Retrieved from
http://arifudinfahmi.blogspot.com: http://arifudinfahmi.blogspot.com/2013/10/30-definisi-organisasi-menurut-ahli.html
dan ini adalah list daftar Jurnal teman - teman saya
- PERAN TEKNOLOGI DALAM KANTOR MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Pengaruh Gender terhadap Gaya Kepemimpinan Seorang Manajer
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA ANGGOTA ORGANISASI
Pengaruh Gender terhadap Gaya Kepemimpinan Seorang Manajer
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA ANGGOTA ORGANISASI
2 comments:
mohon maafkan cara download file bentuk word nya gimana ya?soalnya udah saya coba klik disini tapi nggk bisa?/
mohon bantuanny
terimakasih...
If you're trying to lose kilograms then you absolutely need to get on this brand new personalized keto diet.
To design this keto diet service, certified nutritionists, personal trainers, and professional chefs joined together to produce keto meal plans that are productive, suitable, economically-efficient, and fun.
Since their launch in January 2019, 1000's of individuals have already remodeled their body and health with the benefits a good keto diet can provide.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto diet.
Post a Comment