Brama
Abdul Malik
135211008
ABSTRACT
In this era, entrepreneurship is one of
many way to help the growth of national economy. With least of job vacany,
entrepreneurship is one of way out to get money. Entrepreneurship is a effort
to search, create, apply new way of working, new technology and new product to
increase efficiency for give the best service dan get more profit. Creativity
is ability to create or modify something exsist to the new concept for problem
solving. This research is about the level of creatifity and ability of
entrepreneurship in Politeknik Negeri Bandung.
Keywords: Entrepreneurship, Creativity,
Problem Solving
Latar Belakang
Dewasa
ini dengan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin melambat yang salah satu
faktornya yaitu di akibatkan oleh mata uang dollar yang menguat dan mata uang
Rupiah yang melemah, hal ini membuat para pengusaha yang salah satu bahan
bakunya tidak ada di Indonesia harus membayar lebih untuk memproduksi barang
produksi nya tersebut.Sehingga para pengusaha banyak mengambil keputusan untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pegawainya tersebut.
Dengan
banyak nya pemutusan hubungan kerja (PHK) maka pengangguran di Indonesia
menjadi meningkat, salah satu cara mengurangi pengangguran ini yaitu dengan
cara memperbanyak wirausahawan, dalam memperbanyak wirausahawan ini pemerintah
Indonesia mengadakan mata pelajaran mengenai kewirausahawan di Perguruan Tinggi
di Indonesia , yang salah satu nya di laksanakan di Politeknik Negeri Bandung
di jurusan Administrasi Niaga.
Menurut pendapat Kasmir (2006:3)
Kemampuan wirausaha terdiri dari
1.
inisiaif dan proaktif
2.
Berani mengambil resiko
3.
Berorientasi pada prestasi
4.
Komitmen pada berbagai pihak
Kreatifitas yang dimana kreatif itu sendiri menurut Suryana (2006:42)
Kreativitas terdiri dari:
1.
Ingin tau
2.
Optimis
3.
Mencari solusi dari masalah
4.
dan Suka Berimajinasi
Akan
tetapi seperti yang kebanyakan masyarakat ketahui bahwa Politeknik sangat identik dengan mahasiswa yang siap
untuk bekerja, berbeda dengan
universitas yang bertujuan agar mahasiswa-nya menjadi seorang
peng-konsep. Dan untuk menjadi seorang wirausahawan itu harus memiliki pikiran
tentang perencanaan secara mendalam yang
dimana hal itu dilatih di Universitas bukan di Politeknik.
Dalam
penelitian terdahulu, jurnal oleh Titik Purwinarti dan Sri Eko Lestari
Ninggarwati(2006), dalam penelitian Faktor Pendorong Minat untuk Berwirausaha
(Studi Lapangan Terhadap Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta) disimpulkan bahwa
secara keseluruhan factor yang paling dominan adalah faktor jiwa berwirausaha
dan pribadi yang mendorong para responden ingin berwirausaha.
Dengan
melihat keberadaan mata kuliah wirausaha di Politeknik Negeri Bandung ini,
Peneliti ingin melihat tingkat kemampuan wirausaha dan kreatifitas mahasiswa
sebagai modal awal untuk menjadi seorang wirausahawan di Indonesia di kalangan
mahasiswa Politekni Negeri Bandung. Adapun unit analisis yang diteliti adalah
jursan Administrasi Niaga, berhubung para mahasiswa di jurusan ini terdapat
mata kuliah kewirausahaan. Dengan deminikan akan terlihat tingkatan kreatifitas
dan kemampuan wirausaha mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik
Negeri Bandung.
Wirausaha
Pengertian Wirausaha
Kewirausahaan
adalah padanan kata entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam
bahasa Jerman, ondernemen
dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama
kewirausahaan. Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan
kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan.
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis
yaitu entrepreneur yang
artinya memulai atau
melaksanakan. Wiraswasta atau wirausaha berasal dari kata : Wira: utama,
gagah, berani, luhur; swa: sendiri; sta:
berdiri; usaha: kegiatan
produktif. Dari asal kata
tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat
berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang
yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu: para pedagang, pengusaha dan
orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah
orang-orang yang mempunyai usaha
sendiri. Wirausahawan adalah
orang yang berani membuka kegiatan produktif yang
mandiri.
Entrepreneurship
(kewirausahaan) itu berkembang berdasarkan naluri, personal, dan alamiah
karena pada zaman
dahulu belum ada
suatu konsep yang
jelas
tentang
kewirausahaan.
Menurut pendapat
Hisrich et al (2004:6) mendefenisikan: "Kewirausahaan adalah proses penciptaan
sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan,
menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi,
menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.”
Menurut
pendapat Hendro (2011:27) dalam bukunya yang berjudul "Dasar- Dasar Kewirausahaan"
kewirausahaan sudah lebih dari sekedar
mengorganisasi karena bisa terdiri
dari pencipta (creator),
pemodal (inventor), dan
pelaku (innovator).
Berdasarkan
pendapat Lambing dan Charles (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang
kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa
dinikmati oleh banyak orang. Setiap
wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki 4 (empat) unsur pokok, yaitu :
1.
Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan
keterampilan)
2.
Keberanian (hubungannya dengan EQ dan
mental)
3.
Keteguhan hati (hubungannya dengan
motivasi diri)
4.
Kreativitas yang
menelurkan sebuah inspirasi
sebagai cikal bakal
ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan
pengalaman)
Kewirausahaan
adalah proses di mana diciptakan sesuatu yang berbeda dan bernilai, dengan
jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan, di mana orang menanggung
risiko keuangan serta sosial, dan orang-orang yang bersangkutan menerima
hasil-hasil berupa imbalan moneter, dan kepuasan pribadi sebagai dampak kegiatan
itu (Winardi, 2003:172).
Kewirausahaan
adalah suatu proses yang dinamis dari visi, perubahan, dan kreasi.
Kewirausahaan memerlukan sebuah pengaplikasian dari energi dan pengorbanan
untuk kreasi dan penerapan ide-ide baru dan solusi yang kreatif. Hal yang
penting termasuk kemauan untuk mengambil risiko. Kuratko and Hodgetts (2004:4)
Menurut
Drucker (2008:2) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap,
perilaku individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengaruh pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk memperoleh keuntungan diperlukan
kreativitas dan penemuan ha-hal baru. Kewirausahaan adalah proses yang
mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah produk yang bermanfaat
bagi masyarakat dan mendatangkan kemamkmuran bagi sang wirausahawan
(entrepreneur).
Dari
defenisi di atas dapat di simpulkan bahwa wirausaha adalah suatu usaha yang
kreatif yang mengaruh pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Kreatifitas
Pengertian Kreativitas
Kreativitas
merupakan potensi yang dimiliki setiap manusia dan bukan yang diterima dari
luar diri individu. Kreativitas yang dimiliki manusia, lahir bersama lahirnya
manusia tersebut. Sejak lahir individu sudah
memperlihatkan kecenderungan mengaktualisasikan dirinya. Dalam kehidupan ini kreativitas
sangat penting, karena kreativitas merupakan
suatu kemampuan yang
sangat berarti dalam
proses kehidupan manusia. Harus
diakui bahwa memang
sulit untuk menentukan satu
definisi yang operasional dari kreativitas, karena kreativitas merupakan konsep
yang majemuk dan multidimensional sehingga
banyak para ahli
mengemukakan tentang definisi
dari kreativitas. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan para
ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sedangkan untuk keterampilan,
merupakan derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu
tujuan dengan efisien
dan efektif. Keterampilan seseorang yang
tergambarkan dalam kemampuannya
menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa
jauh orang tersebut mampu memainkan tugas yang diberikan dengan tingkat
keberhasilan tertentu, semakin tinggi keberhasilan dalam melaksanakan tugas
gerakan tersebut maka semakin baik keterampilan orang tersebut.
Menurut
Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah
ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain,
terdapat dua konsep
lama yang dikombinasikan menjadi
suatu konsep baru.
Menurut
Utami Munandar (2009: 12), mengemukakan bahwa kreativitas adalah:
Hasil interaksi
antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal
sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan
yang telah diperoleh
seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga,
maupun dari lingkungan masyarakat.
Beberapa
uraian diatas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal
yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
Beberapa teknik
untuk memacu timbulnya
kreativitas menurut Nursito
(1999: 34) :
a.
Aktif membaca
b.
Gemar melakukan telaah
c.
Giat berapresiasif
d.
Mencintai nilai seni
e.
Resprektif terhadap perkembangan
f.
Menghasilkan sejumlah karya
g.
Dapat memberikan contoh dari hal-hal
yang dibutuhkan orang lain.
Ciri-Ciri
Kreativitas
Menurut
Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas 2004: 19) dalam Nurhayati
(2011: 10), disebutkan ciri kreativitas antara lain :
a.
Menunjukan rasa ingin tahu yang luar
biasa
b.
Menciptakan berbagai ragam dan jumlah
gagasan guna memecahkan persoalan
c.
Sering mengajukan tanggapan yang unik
dan pintar
d.
Berani mengambil resiko
e.
Suka Mencoba
f.
Peka terhadap keindahan dan segi
estetika dari lingkungan
Menurut
Conny R Semiawan (2009: 136) ciri-ciri kreativitas adalah:
1)
Berani mengambil resiko
2)
Memainkan peran yang positif berfikir
kreatif
3)
Merumuskan dan mendefinisikan masalah
4)
Tumbuh kembang mengatasi masalah
5)
Toleransi terhadap masalah ganda
(ambigutiy)
6)
Menghargai sesama dan lingkungan
sekitar
Menurut David
Cambel dalam Bambang
Sarjono (2010: 9),
ciri pokok orang kreatif adalah
:
a.
Kelincahan mental berpikir dari segala
arah dan kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep,
lambang- lambang, kata-kata dan khususnya melihat hubungan-hubungan yang tak
bisa antara ide-ide, gagasan-gagasan, dan sebagainya. Berpikir ke segala arah
(convergen thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari
berbagai arah, segi, dan mengumpulkan fakta yang penting serta
memgarahkan fakta itu pada masalah atau prkara yang dihadapi
b.
Kelincahan mental berpikir ke segala
arah (divergen thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan
menyebar ke segala arah
c.
Fleksibel konseptual
(conseptual fleksibility) adalah
kemampuan untuk secara spontan mengganti cara pandang, pendekatan, kerja
yang tidak selesai
d.
Orisinilitas (originality) adalah
kemampuan untuk memunculkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak
lazim (meski tidak selalu baik) yang jarang bahkan "mengejutkan"
e.
Lebih menyukai kompleksitas daripada
simplisitas. Dari penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya orang-orang kreatif
lebih menyukai kerumitan dari pada kemudahan, memilih tantangan daripada
keamanan, cenderung pada
tali-temalinya (complexity) dari
yang
i.
sederhana (simplixity)
f.
Latar
belakang yang merangsang.
Orang -orang kreativ
biasanya sudah lama hidup dalam lingkungan orang-orang yang dapat
menjadi contoh dalam bidang tulis-menulis, seni, studi, penelitian, dan
pengembangan ilmu serta penerapannya, dan dalam suasana ingin belajar, ingin
bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-bidang yang digumuli
g.
Kecakapan dalam banyak hal. Para
manusia kreatif pada umumnya banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang
(multiple skill).
Menurut Utami
Munandar (2009: 31)
pentingnya pengembangan
kreativitas ini memiliki empat alasan, yaitu :
1)
Dengan berkreasi, orang dapat
mewujudkan dirinya, perwujudan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah
satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 2009)
kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya
dalam perwujudan dirinya.
2)
Kreativitas atau berfikir kreatif
sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan
suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran dalam pendidikan (Guilford, 1967). Di
sekolah yang terutama dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan
penalaran (berpikir logis)
3)
Bersibuk diri
secara kreatif tidak
hanya bermanfaat bagi
diri pribadi dan lingkungannya tetapi juga memberi kepuasan pada
individu
4)
Kreativitaslah yang memungkinan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, yang dimaksud kreativitas dalam penelitian ini
adalah kemampuan untuk menciptakan ide, gagasan, dan berkreasi untuk memecahkan
masalah atau mengatasi permasalahan secara spontanitas. Ciri kreativitas atau
orang kreatif secara garis besar menurut para ahli dapat disimpulkan, yaitu :
memiliki kemampuan dalam melihat masalah, memiliki emampuan menciptakan ide
atau gagasan untuk memecahkan masalah, terbuka pada hal-hal baru serta menerima
hal-hal tersebut.
Perumusan Hipotesis
Ha1 : Tinggi tingkatan kreatifitas mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di
Politeknik Negeri Bandung tergolong tinggi
Ho1 : Tinggi tingkatan kreatifitas mahasiswa
jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong rendah
Ha1 : ≥ 2,50
Ho1 : < 2,50
Ha2 : Tinggi kemampuan mahasiswa
Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong Tinggi
Ho2 : TInggi kemampuan
berwirausaha mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung
tergolong rendah
Ha2 : ≥ 2,50
Ho2 : < 2,50
BAB III
Metode Riset
Objek Penelitian
Menurut
Sugiyono (2009:38) adalah sebagai berikut : “Suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Objek dalam penelitian ini adalah dan kreativitas (X1) sebagi variable bebas
atau independent dan kemampuan wirausaha (X2) sebagai variabel bebas atau
independent.
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan
verifikatif, dengan pendekatan kuantitatif. Metode Deskriptif menurut Sugiyono
(2009:206) mendefinisikan : “Penelitian yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”
Sedangkan
metode verifikatif menurut Sugiyono (2007:6), adalah : “penelitian melalui
pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu
perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan
hipotesis ditolak atau diterima”.
Sedangkan
menurut Mudjarad Kuncoro (2001:102) mendefinisikan : Pendekatan kuantitatif
yaitu : “Pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manejerial dan
ekonomi dimana pendekatan ini terdiri atas perumusan masalah, mencari solusi, menguji
solusi, menganalisa hasil dan mengimplemasikan hasil.” Data yang dibutuhkan
adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan
tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan
diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi
dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.
Populasi dan Metode Penarikan Sampel
Populasi
Populasi dan sampel yang akan diambil dari
penelitian ini yaitu Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik
Negeri Bandung.
- Populasi
Populasi diartikan sebagai sekumpulan
unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Elemen populasi ini biasanya
merupakan satuan analisis. Populasi merupakan himpunan semua hal yang ingin
diketahui. Dapat berupa kumpulan semua kota, semua wanita, semua perusahaan.
Populasi dalam penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit analisis
yang ciri-cirinya akan diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan
diteliti atau dianalisis.
Populasi adalah wilyah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Populasi yang diambil dalam penelitian ini
adalah para Mahasiswa yang melaksanan pendidikan di Politeknik Negeri
Bandung Jurusan Administrasi Niaga.
Data Mahasiswa Jurusan AN 2014
No.
|
Prodi
|
Jumlah Mahasiswa
|
1.
|
MA
|
62
|
2.
|
MP
|
61
|
3.
|
AB D3
|
64
|
4.
|
AB D4
|
32
|
5.
|
UPW
|
27
|
6.
|
MPI
|
29
|
|
Jumlah
|
315
|
Sumber: Dokumen Tata Usaha Jurusan AN
Polban
Sampel
- Sampel
Menurut Suharsimi Arkunto, sampel adalah
bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Keuntungan dalam menggunakan sampel yaitu:
memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam
pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif. Teknik sampling yang dipakai
adalah non-probability. Teknik ini
merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini dipilih
karena adanya pertimbangan dengan penghematan biaya, waktu dan tenaga. Teknik
yang digunakan adalah sampling sukarela (voluntary)
yang merupakan teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas
dasar sukarela. Maka dari itu, jumlah sampel yang diambil peneliti adalah 50
responden.
Teknik Pengumpulan Data
Agar
dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, maka Peneliti melakukan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Studi Pustaka (Library Research) Suatu penelitian yang bersifat teoritis,
dimana penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari
atau membaca pendapat para ahli dari berbagai buku pengetahuan dan
literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti
untuk memperoleh landasan teori-teori yang dapat menunjang penelitian.
2.
Studi Lapangan (Field Research) Dalam teknik ini peneliti langsung terjun
dilapangan pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri
Bandung. yang menjadi objek penelitian untuk mengumpulkan, mengelola dan
menganalisis data yang diperlukan. Adapun cara yang ditempuh dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
a.
Observasi (Observation) Pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk
mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya. Data atau informasi
diperoleh secara langsung dari sumber-sumber tertulis yang diberikan sehingga
pengumpulan data yang dibutuhkan dapat dipercaya kebenarannya.
b.
Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian
dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah
diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.
Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden
yang berhubungan dalam penelitian ini.
Operasionalisasi
Variabel
Operasional
variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator, serta skala likert dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian hipotesis
dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar maka variabel-variabel yang terkait dalam
penelitian ini adalah
Kreativitas ( X1 )
Kreativitas
terdiri dari, Ingin tau, Optimis, Mencari solusi dari masalah, dan Suka
Berimajinasi Suryana (2006:42)
Kemampuan wirausaha ( X2 )
Kemampuan wirausaha terdiri dari inisiaif
dan proaktif. Berani mengambil
resiko. Berorientasi pada prestasi. Komitmen pada berbagai pihak. Kasmir (2006:3)
Validitas Variabel X1
Tabel Variabel X1 (Kreatifitas) dengan total skor
No
|
Korelasi
|
keterangan
|
1
|
0.396028
|
valid
|
2
|
0.457369
|
valid
|
3
|
0.618711
|
valid
|
4
|
0.533916
|
valid
|
5
|
0.648236
|
valid
|
6
|
0.34761
|
Valid
|
7
|
0.634453
|
Valid
|
8
|
0.313377
|
Valid
|
9
|
0.371199
|
Valid
|
N = 30
Realibility
Variabel X
N
= 50
Validitas Variabel X2
Tabel Variabel X2 (Kewirausahaan ) dengan total skor
N = 30
No
|
Korelasi
|
keterangan
|
1
|
0.409139
|
Valid
|
2
|
0.694741
|
Valid
|
3
|
0.48069
|
Valid
|
4
|
0.495947
|
Valid
|
5
|
0.667004
|
Valid
|
6
|
0.462242
|
Valid
|
7
|
0.43606
|
Valid
|
8
|
0.407524
|
Valid
|
9
|
0.371199
|
Valid
|
Realibility
Variabel X2
N =
50
Metode
Analisis Data
Analisis descriptive
Keterangan :
I = Interval
Kelas
R = Skor
Maksimum – Skor Minimum
K = Banyak Kelas
Dari rumus di
atas dapat diperoleh perhitungan panjang interval kelas untuk setiap indicator
sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan di
interval kelas diatas, maka di peroleh interval untuk setiap kelasnya yaitu
0,75. Untuk lebih jelasnya dapat melihat table berikut ini :
Skala
|
Kriteria Penilaian
|
1,00 – 1,75
|
Sangat Rendah
|
1,76 – 2,50
|
Rendah
|
2,50 – 3,25
|
Tinggi
|
3,26 – 4,00
|
Sangat Tinggi
|
Lokasi
penelitian dilakukan di Politeknik Negeri Bandung. Waktu penelitian di
lakukan selama 3 bulan. Penelitian
dilakukan dalam waktu satu hari dalam hal menyebarkan kuesioner. Adapun
tahapannya adalah sebagai berikut:
· Tahap persiapan: perencanaan, pembuatan
alat ukur, pra uji, penentuan lokasi sampel, penggandaan alat ukur.
· Tahap pelaksanaan: proses pengumpulan
data.
· Tahap pengolahan dan intrepretasi data:
pengkodean data, klasifikasi data, analisis data, intrepretasi data.
· Tahap pelaporan: penulisan naskah,
penyuntingan naskah, penggandaan naskah, dan distribusi, presentasi laporan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Gambaran Karakteristik Responden
Berdasarkan
hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 50 responden dalam hal ini adalah
mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung meliputi
program studi, angkatan dan jenis kelamin.
Program Studi
Program studi
responden terdiri dari (76 %) D3 Administrasi Bisnis , (8 %) D4 Administrasi
Bisnis, ( 6% ) Usaha Perjalanan Wisata, (4 % ) Manajemem Pemasaran , dan ( 6 %
) Manajemen Aset. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa mayoritas responden
adalah mahasiswa program jurusan D3 Administrasi Bisnis sebesar 76 %.
Angkatan
Angkatan
responden terdiri dari 90 % angkatan
2013, 10 % angkatan 2014 dan 0 % angkatan 2015. Dengan demikian dapat di
ketahui bahwa mayoritas responden adalah mahasiswa angkatan tahun 2013 sebesar
90%
Jenis Kelamin
Jenis kelamin
responded terdiri dari 52% pria dan 48 % wanita. Dengan demikian dapat di
ketahui mayoritas responden adalah pria sebesar 52%
Hasil Uji
Intrumen
Uji validitas
dilakukan untuk melihat valid tidaknya masing–masing instrumen yang digunakan
dalam variabel penelitian. Sesuai dengan hasil analisa data primer maka
masing-masing instrumen yang digunakan dalam penelitian memiliki hasil uji yang
menunjukkan bahwa nilai Sig.corelation < α (5%) yang artinya bahwa semua
variabel yang digunakan dalam unstrumen penelitian adalah valid.
Deskriptif
Variabel Kreativitas
Berikut merupakan hasil analisis
deskriptif untuk menunjukkan bagaimana gambaran data mengenai variabel yang
diteliti yaitu kreativitas.
Descriptive Statistics
|
||
|
N
|
Mean
|
k10
|
50
|
3.3000
|
k11
|
50
|
3.4600
|
k12
|
50
|
3.3600
|
k13
|
50
|
3.3200
|
k14
|
50
|
3.4600
|
k15
|
50
|
3.3200
|
k16
|
50
|
3.4200
|
k17
|
50
|
3.4000
|
Valid N (listwise)
|
50
|
|
( Kw10 + Kw11 +
Kw12 …. Kw17 ) / 8 = 3.38
Dari hasil diatas maka dapat di
tentukan bahwa 3.38 termasuk kategori sangat tinggi dalam interval kelas.
Deskriptif
Variabel Kemampuan Wirausaha
Berikut ini, peneliti
mendeskripsikan data dengan menyajikan mean
atau nilai rata-rata dari variabel yang di teliti untuk mengetahui rata-rata kemampuan
wirausaha mehasiswa jurusan administrasi niaga di politeknik negeri bandung.Berikut
merupakan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan jawaban responden terhadap
masing-masing pernyataan/pertanyaan.
Descriptive Statistics
|
||
|
N
|
Mean
|
kw1
|
50
|
3.2600
|
kw2
|
50
|
3.4400
|
kw3
|
50
|
3.3800
|
kw4
|
50
|
3.3200
|
kw5
|
50
|
3.5600
|
kw6
|
50
|
3.3000
|
kw7
|
50
|
3.4000
|
kw8
|
50
|
3.6000
|
kw9
|
50
|
3.5400
|
Valid N (listwise)
|
50
|
|
Sumber
: Output SPSS
( Kw1 + Kw2 + Kw3 …. Kw9 ) / 9 = 3.422222
Dari
hasil diatas maka dapat di tentukan bahwa 3.422 termasuk kategori sangat tinggi
dalam interval kelas
Kesimpulan
1.
Melihat dari data yang berhasil
di kumpulkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kreatifitas mahasiswa
jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung Tergolong sangat
tinggi, dengan nilai 3,38.
2.
Melihat dari data yang berhasil
di kumpulkna di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan wirausaha
mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong
sangat tinggi, dengan nilai 3,42.
Saran
Agar di pertahankan dan di
tingkatkan kreatifitas dan kemampuan wirausaha mahaasiswa jurusan Administrasi
Niaga di Politeknik Negeri Bandung, dan diadakan penelitian lanjutan mengenai
wirausaha dengan variable yang berbeda agar terlihat secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Drucker, P. F. (2008). Inovasi dan Kewirsawataan:
Analisis dan Praktik.
HIsrich, R. D. (2004). Entrepreneurship. New
York: McGraw Hills.
Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo.
Kuncoro, M. (2001). Metode Kuantitatif (Teori dan
Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: AMP YKPN.
Munandar, U. (2009). Mengembangan Bakat dan
Kreatifias Anak sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan
Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nursito. (1999). Kiat Menggali Kreativitas.
Yogyakarta: Mitra Gama Media.
R, L. P. (1999). Entrepreneurship. United
States of America: Prentice Hall.
Sarjono, B. (2010). Pedoman Pembinaan Kesehatan
Lanjut usia bagi Petugas Kesehatan. Jakart: Direktorat Jendral Bina
Kesehatan Masyrakat.
Semiawan, C. R. (2009). Kreativitas Kebebakatan.
Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryana. (2003). Kewirausahaan Pedoman Praktis,
Kiat dan Menuju Sukses Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.