Monday 25 January 2016

Jurnal Tingkat Kreatifitas dan Kemampuan Wirausaha Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung


Brama Abdul Malik

135211008


ABSTRACT
In this era, entrepreneurship is one of many way to help the growth of national economy. With least of job vacany, entrepreneurship is one of way out to get money. Entrepreneurship is a effort to search, create, apply new way of working, new technology and new product to increase efficiency for give the best service dan get more profit. Creativity is ability to create or modify something exsist to the new concept for problem solving. This research is about the level of creatifity and ability of entrepreneurship in Politeknik Negeri Bandung.
Keywords: Entrepreneurship, Creativity, Problem Solving

Latar Belakang

Dewasa ini dengan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin melambat yang salah satu faktornya yaitu di akibatkan oleh mata uang dollar yang menguat dan mata uang Rupiah yang melemah, hal ini membuat para pengusaha yang salah satu bahan bakunya tidak ada di Indonesia harus membayar lebih untuk memproduksi barang produksi nya tersebut.Sehingga para pengusaha banyak mengambil keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pegawainya tersebut.
       
Dengan banyak nya pemutusan hubungan kerja (PHK) maka pengangguran di Indonesia menjadi meningkat, salah satu cara mengurangi pengangguran ini yaitu dengan cara memperbanyak wirausahawan, dalam memperbanyak wirausahawan ini pemerintah Indonesia mengadakan mata pelajaran mengenai kewirausahawan di Perguruan Tinggi di Indonesia , yang salah satu nya di laksanakan di Politeknik Negeri Bandung di jurusan Administrasi Niaga.
Menurut  pendapat Kasmir (2006:3) Kemampuan wirausaha     terdiri dari 
1.       inisiaif   dan proaktif
2.       Berani  mengambil resiko
3.       Berorientasi   pada prestasi
4.       Komitmen  pada berbagai pihak

Kreatifitas yang dimana kreatif itu sendiri menurut Suryana (2006:42) Kreativitas terdiri dari:
1.       Ingin tau
2.       Optimis
3.       Mencari solusi dari masalah
4.       dan Suka Berimajinasi

Akan tetapi seperti yang kebanyakan masyarakat ketahui bahwa Politeknik  sangat identik dengan mahasiswa yang siap untuk bekerja, berbeda dengan  universitas yang bertujuan agar mahasiswa-nya menjadi seorang peng-konsep. Dan untuk menjadi seorang wirausahawan itu harus memiliki pikiran tentang perencanaan secara mendalam  yang dimana hal itu dilatih di Universitas bukan di Politeknik.
Dalam penelitian terdahulu, jurnal oleh Titik Purwinarti dan Sri Eko Lestari Ninggarwati(2006), dalam penelitian Faktor Pendorong Minat untuk Berwirausaha (Studi Lapangan Terhadap Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta) disimpulkan bahwa secara keseluruhan factor yang paling dominan adalah faktor jiwa berwirausaha dan pribadi yang mendorong para responden ingin berwirausaha.
Dengan melihat keberadaan mata kuliah wirausaha di Politeknik Negeri Bandung ini, Peneliti ingin melihat tingkat kemampuan wirausaha dan kreatifitas mahasiswa sebagai modal awal untuk menjadi seorang wirausahawan di Indonesia di kalangan mahasiswa Politekni Negeri Bandung. Adapun unit analisis yang diteliti adalah jursan Administrasi Niaga, berhubung para mahasiswa di jurusan ini terdapat mata kuliah kewirausahaan. Dengan deminikan akan terlihat tingkatan kreatifitas dan kemampuan wirausaha mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung.                               

Wirausaha

Pengertian Wirausaha


Kewirausahaan adalah padanan kata entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer   dalam   bahasa   Jerman,   ondernemen   dalam   bahasa   Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis   yaitu   entrepreneur   yang   artinya   memulai   atau   melaksanakan. Wiraswasta atau wirausaha berasal dari kata : Wira: utama, gagah, berani, luhur; swa:  sendiri;  sta:  berdiri;  usaha:  kegiatan  produktif. Dari  asal  kata  tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu: para pedagang, pengusaha dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang  mempunyai  usaha  sendiri.  Wirausahawan  adalah  orang  yang  berani membuka kegiatan produktif yang mandiri.
Entrepreneurship (kewirausahaan) itu berkembang berdasarkan naluri, personal, dan  alamiah  karena  pada  zaman  dahulu  belum  ada  suatu  konsep  yang  jelas
tentang kewirausahaan.
Menurut  pendapat  Hisrich  et  al  (2004:6)  mendefenisikan:  "Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.”
Menurut pendapat Hendro (2011:27) dalam bukunya yang berjudul  "Dasar- Dasar Kewirausahaan" kewirausahaan sudah lebih dari sekedar  mengorganisasi karena  bisa  terdiri  dari  pencipta  (creator),  pemodal   (inventor),  dan  pelaku (innovator).

Berdasarkan pendapat Lambing dan Charles (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati  oleh banyak orang. Setiap wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki 4 (empat) unsur pokok, yaitu :
1.       Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan keterampilan)
2.       Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental)
3.       Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)
4.       Kreativitas  yang  menelurkan  sebuah  inspirasi  sebagai  cikal  bakal  ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan pengalaman)

Kewirausahaan adalah proses di mana diciptakan sesuatu yang berbeda dan bernilai, dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan, di mana orang menanggung risiko keuangan serta sosial, dan orang-orang yang bersangkutan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter, dan kepuasan pribadi sebagai dampak kegiatan itu (Winardi, 2003:172).
Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis dari visi, perubahan, dan kreasi. Kewirausahaan memerlukan sebuah pengaplikasian dari energi dan pengorbanan untuk kreasi dan penerapan ide-ide baru dan solusi yang kreatif. Hal yang penting termasuk kemauan untuk mengambil risiko. Kuratko and Hodgetts (2004:4)
Menurut Drucker (2008:2) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengaruh pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk memperoleh keuntungan diperlukan kreativitas dan penemuan ha-hal baru. Kewirausahaan adalah proses yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemamkmuran bagi sang wirausahawan (entrepreneur).
Dari defenisi di atas dapat di simpulkan bahwa wirausaha adalah suatu usaha yang kreatif yang mengaruh pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

 Kreatifitas

Pengertian Kreativitas


Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki setiap manusia dan bukan yang diterima dari luar diri individu. Kreativitas yang dimiliki manusia, lahir bersama lahirnya manusia tersebut. Sejak lahir individu sudah   memperlihatkan   kecenderungan   mengaktualisasikan   dirinya. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan   suatu   kemampuan   yang   sangat   berarti   dalam   proses kehidupan   manusia.   Harus   diakui   bahwa   memang   sulit   untuk menentukan satu definisi yang operasional dari kreativitas, karena kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multidimensional sehingga   banyak   para   ahli   mengemukakan   tentang   definisi   dari kreativitas. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan para ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sedangkan untuk keterampilan, merupakan derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai   suatu   tujuan   dengan   efisien   dan   efektif.   Keterampilan seseorang  yang  tergambarkan  dalam  kemampuannya  menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh orang tersebut mampu memainkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu, semakin tinggi keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerakan tersebut maka semakin baik keterampilan orang tersebut.

Menurut Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain,  terdapat  dua  konsep  lama  yang  dikombinasikan  menjadi  suatu konsep baru.
Menurut Utami Munandar (2009: 12), mengemukakan bahwa kreativitas adalah:
Hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman  dan  pengetahuan  yang  telah  diperoleh  seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.

Beberapa uraian diatas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Beberapa  teknik  untuk  memacu  timbulnya  kreativitas  menurut Nursito (1999: 34) :

a.                   Aktif membaca
b.                  Gemar melakukan telaah
c.                   Giat berapresiasif
d.                  Mencintai nilai seni
e.                  Resprektif terhadap perkembangan
f.                    Menghasilkan sejumlah karya
g.                   Dapat memberikan contoh dari hal-hal yang dibutuhkan orang lain.


Ciri-Ciri Kreativitas


Menurut Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas 2004: 19) dalam Nurhayati (2011: 10), disebutkan ciri kreativitas antara lain :
a.                   Menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasa
b.                  Menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalan
c.                   Sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar
d.                  Berani mengambil resiko
e.                  Suka Mencoba         
f.                    Peka terhadap keindahan dan segi estetika dari lingkungan

Menurut Conny R Semiawan (2009: 136) ciri-ciri kreativitas adalah:
1)      Berani mengambil resiko
2)      Memainkan peran yang positif berfikir kreatif
3)      Merumuskan dan mendefinisikan masalah
4)      Tumbuh kembang mengatasi masalah
5)      Toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy)
6)      Menghargai sesama dan lingkungan sekitar
Menurut  David  Cambel  dalam  Bambang  Sarjono  (2010:  9),  ciri pokok orang kreatif  adalah : 
a.                   Kelincahan mental berpikir dari segala arah dan kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang- lambang, kata-kata dan khususnya melihat hubungan-hubungan yang tak bisa antara ide-ide, gagasan-gagasan, dan sebagainya. Berpikir ke segala arah (convergen thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi,  dan  mengumpulkan fakta yang penting serta memgarahkan fakta itu pada masalah atau prkara yang dihadapi
b.                  Kelincahan mental berpikir ke segala arah (divergen thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan menyebar ke segala arah
c.                   Fleksibel  konseptual  (conseptual  fleksibility)  adalah  kemampuan untuk secara spontan mengganti cara pandang, pendekatan, kerja yang tidak selesai
d.                  Orisinilitas (originality) adalah kemampuan untuk memunculkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tidak selalu baik) yang jarang bahkan "mengejutkan"
e.                  Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan dari pada kemudahan, memilih tantangan daripada keamanan,  cenderung  pada  tali-temalinya  (complexity)  dari  yang
i.                     sederhana (simplixity)
f.                    Latar  belakang  yang  merangsang.  Orang  -orang  kreativ  biasanya sudah lama hidup dalam lingkungan orang-orang yang dapat menjadi contoh dalam bidang tulis-menulis, seni, studi, penelitian, dan pengembangan ilmu serta penerapannya, dan dalam suasana ingin belajar, ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-bidang yang digumuli
g.                   Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skill).
Menurut  Utami  Munandar  (2009:  31)  pentingnya  pengembangan kreativitas ini memiliki empat alasan, yaitu :
1)                  Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 2009) kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya.
2)                  Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran dalam pendidikan (Guilford, 1967). Di sekolah yang terutama dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan penalaran (berpikir logis)
3)                  Bersibuk  diri  secara  kreatif  tidak  hanya  bermanfaat  bagi  diri pribadi dan lingkungannya tetapi juga memberi kepuasan pada individu
4)                  Kreativitaslah yang memungkinan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, yang dimaksud kreativitas dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk menciptakan ide, gagasan, dan berkreasi untuk memecahkan masalah atau mengatasi permasalahan secara spontanitas. Ciri kreativitas atau orang kreatif secara garis besar menurut para ahli dapat disimpulkan, yaitu : memiliki kemampuan dalam melihat masalah, memiliki emampuan menciptakan ide atau gagasan untuk memecahkan masalah, terbuka pada hal-hal baru serta menerima hal-hal tersebut.

Perumusan Hipotesis


Ha1         : Tinggi tingkatan kreatifitas  mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong tinggi
Ho1         : Tinggi tingkatan kreatifitas mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong rendah
Ha1         : https://i2.wp.com/www.rapidtables.com/math/symbols/statistical_symbols/median.GIF≥ 2,50
Ho1             : https://i2.wp.com/www.rapidtables.com/math/symbols/statistical_symbols/median.GIF< 2,50

Ha2              : Tinggi kemampuan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung  tergolong Tinggi
Ho2             : TInggi kemampuan berwirausaha mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong rendah
Ha2              : https://i2.wp.com/www.rapidtables.com/math/symbols/statistical_symbols/median.GIF≥ 2,50
Ho2             : https://i2.wp.com/www.rapidtables.com/math/symbols/statistical_symbols/median.GIF< 2,50


BAB III

Metode Riset


Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:38) adalah sebagai berikut : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Objek dalam penelitian ini adalah dan kreativitas (X1) sebagi variable bebas atau independent dan kemampuan wirausaha  (X2) sebagai variabel bebas atau independent. 

Metode Penelitian 


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif, dengan pendekatan kuantitatif. Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2009:206) mendefinisikan : “Penelitian yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data  yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”   
Sedangkan metode verifikatif menurut Sugiyono (2007:6), adalah : “penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima”.
Sedangkan menurut Mudjarad Kuncoro (2001:102) mendefinisikan : Pendekatan kuantitatif yaitu : “Pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manejerial dan ekonomi dimana pendekatan ini terdiri atas perumusan masalah, mencari solusi, menguji solusi, menganalisa hasil dan mengimplemasikan hasil.” Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.

Populasi dan Metode Penarikan Sampel


Populasi


Populasi dan sampel yang akan diambil dari penelitian ini yaitu Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung.
  1. Populasi
Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis. Populasi merupakan himpunan semua hal yang ingin diketahui. Dapat berupa kumpulan semua kota, semua wanita, semua perusahaan. Populasi dalam penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis.
Populasi adalah wilyah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah para Mahasiswa yang melaksanan pendidikan di Politeknik Negeri Bandung Jurusan Administrasi Niaga.
Data Mahasiswa Jurusan AN 2014
No.
Prodi
Jumlah Mahasiswa
1.
MA
62
2.
MP
61
3.
AB D3
64
4.
AB D4
32
5.
UPW
27
6.
MPI
29

Jumlah
315
          Sumber: Dokumen Tata Usaha Jurusan AN Polban

Sampel


  1. Sampel
Menurut Suharsimi Arkunto, sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Keuntungan dalam menggunakan sampel yaitu: memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif. Teknik sampling yang dipakai adalah non-probability. Teknik ini merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini dipilih karena adanya pertimbangan dengan penghematan biaya, waktu dan tenaga. Teknik yang digunakan adalah sampling sukarela (voluntary) yang merupakan teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela. Maka dari itu, jumlah sampel yang diambil peneliti adalah 50 responden.

Teknik Pengumpulan Data


Agar dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, maka Peneliti melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi Pustaka (Library Research) Suatu penelitian yang bersifat teoritis, dimana penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat para ahli dari berbagai buku pengetahuan dan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk memperoleh landasan teori-teori yang dapat menunjang penelitian.
2. Studi Lapangan (Field Research) Dalam teknik ini peneliti langsung terjun dilapangan pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung. yang menjadi objek penelitian untuk mengumpulkan, mengelola dan menganalisis data yang diperlukan. Adapun cara yang ditempuh dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Observasi (Observation) Pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya. Data atau informasi diperoleh secara langsung dari sumber-sumber tertulis yang diberikan sehingga pengumpulan data yang dibutuhkan dapat dipercaya kebenarannya.
b. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini. 

Operasionalisasi Variabel


         Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator, serta skala likert dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah
Kreativitas ( X1 )
Kreativitas terdiri dari, Ingin tau, Optimis, Mencari solusi dari masalah, dan Suka Berimajinasi Suryana (2006:42)
Kemampuan wirausaha ( X2 )
Kemampuan wirausaha     terdiri dari   inisiaif   dan proaktif. Berani  mengambil resiko. Berorientasi   pada prestasi. Komitmen      pada berbagai pihak. Kasmir (2006:3)
Validitas Variabel X1
Tabel Variabel X1 (Kreatifitas) dengan total skor
No
Korelasi
keterangan
1
0.396028
valid
2
0.457369
valid
3
0.618711
valid
4
0.533916
valid
5
0.648236
valid
6
0.34761
Valid
7
0.634453
Valid
8
0.313377
Valid
9
0.371199
Valid
 N = 30




Realibility Variabel X
N = 50


Validitas Variabel X2
Tabel Variabel X2 (Kewirausahaan ) dengan total skor
N = 30


No
Korelasi
keterangan
1
0.409139
Valid
2
0.694741
Valid
3
0.48069
Valid
4
0.495947
Valid
5
0.667004
Valid
6
0.462242
Valid
7
0.43606
Valid
8
0.407524
Valid
9
0.371199
Valid


 

 

 

 

 

 

 

 

Realibility Variabel X2
N = 50

Metode Analisis Data


Analisis descriptive


Keterangan :
I = Interval Kelas
R = Skor Maksimum – Skor Minimum
K = Banyak Kelas
Dari rumus di atas dapat diperoleh perhitungan panjang interval kelas untuk setiap indicator sebagai berikut :
                Berdasarkan perhitungan di interval kelas diatas, maka di peroleh interval untuk setiap kelasnya yaitu 0,75. Untuk lebih jelasnya dapat melihat table berikut ini :
Skala
Kriteria Penilaian
1,00 – 1,75
Sangat Rendah
1,76 – 2,50
Rendah
2,50 – 3,25
Tinggi
3,26 – 4,00
Sangat Tinggi
         Lokasi penelitian dilakukan di Politeknik Negeri Bandung. Waktu penelitian di lakukan selama 3 bulan. Penelitian dilakukan dalam waktu satu hari dalam hal menyebarkan kuesioner. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
·      Tahap persiapan: perencanaan, pembuatan alat ukur, pra uji, penentuan lokasi sampel, penggandaan alat ukur.
·      Tahap pelaksanaan: proses pengumpulan data.
·      Tahap pengolahan dan intrepretasi data: pengkodean data, klasifikasi data, analisis data, intrepretasi data.
·      Tahap pelaporan: penulisan naskah, penyuntingan naskah, penggandaan naskah, dan distribusi, presentasi laporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 50 responden dalam hal ini adalah mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung meliputi program studi, angkatan dan jenis kelamin.

Program Studi

Program studi responden terdiri dari (76 %) D3 Administrasi Bisnis , (8 %) D4 Administrasi Bisnis, ( 6% ) Usaha Perjalanan Wisata, (4 % ) Manajemem Pemasaran , dan ( 6 % ) Manajemen Aset. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa mayoritas responden adalah mahasiswa program jurusan D3 Administrasi Bisnis sebesar 76 %.

Angkatan

Angkatan responden terdiri dari 90 %  angkatan 2013, 10 % angkatan 2014 dan 0 % angkatan 2015. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa mayoritas responden adalah mahasiswa angkatan tahun 2013 sebesar 90%

Jenis Kelamin

Jenis kelamin responded terdiri dari 52% pria dan 48 % wanita. Dengan demikian dapat di ketahui mayoritas responden adalah pria sebesar 52%

Hasil Uji Intrumen


Uji validitas dilakukan untuk melihat valid tidaknya masing–masing instrumen yang digunakan dalam variabel penelitian. Sesuai dengan hasil analisa data primer maka masing-masing instrumen yang digunakan dalam penelitian memiliki hasil uji yang menunjukkan bahwa nilai Sig.corelation < α (5%) yang artinya bahwa semua variabel yang digunakan dalam unstrumen penelitian adalah valid.


Deskriptif Variabel Kreativitas


Berikut merupakan hasil analisis deskriptif untuk menunjukkan bagaimana gambaran data mengenai variabel yang diteliti yaitu kreativitas.

Descriptive Statistics

N
Mean
k10
50
3.3000
k11
50
3.4600
k12
50
3.3600
k13
50
3.3200
k14
50
3.4600
k15
50
3.3200
k16
50
3.4200
k17
50
3.4000
Valid N (listwise)
50



( Kw10 + Kw11 + Kw12 …. Kw17 ) / 8 = 3.38
                Dari hasil diatas maka dapat di tentukan bahwa 3.38 termasuk kategori sangat tinggi dalam interval kelas.



Deskriptif Variabel Kemampuan Wirausaha


Berikut ini, peneliti mendeskripsikan data dengan menyajikan mean atau nilai rata-rata dari variabel yang di teliti untuk mengetahui rata-rata kemampuan wirausaha mehasiswa jurusan administrasi niaga di politeknik negeri bandung.Berikut merupakan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan/pertanyaan.

Descriptive Statistics

N
Mean
kw1
50
3.2600
kw2
50
3.4400
kw3
50
3.3800
kw4
50
3.3200
kw5
50
3.5600
kw6
50
3.3000
kw7
50
3.4000
kw8
50
3.6000
kw9
50
3.5400
Valid N (listwise)
50

Sumber : Output SPSS

            ( Kw1 + Kw2 + Kw3 …. Kw9 ) / 9 = 3.422222
                Dari hasil diatas maka dapat di tentukan bahwa 3.422 termasuk kategori sangat tinggi dalam interval kelas

Kesimpulan


1.       Melihat dari data yang berhasil di kumpulkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kreatifitas mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung Tergolong sangat tinggi, dengan nilai 3,38.
2.       Melihat dari data yang berhasil di kumpulkna di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan wirausaha mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung tergolong sangat tinggi, dengan nilai 3,42.

 Saran

                Agar di pertahankan dan di tingkatkan kreatifitas dan kemampuan wirausaha mahaasiswa jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Bandung, dan diadakan penelitian lanjutan mengenai wirausaha dengan variable yang berbeda agar terlihat secara keseluruhan


DAFTAR PUSTAKA

 

Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Drucker, P. F. (2008). Inovasi dan Kewirsawataan: Analisis dan Praktik.
HIsrich, R. D. (2004). Entrepreneurship. New York: McGraw Hills.
Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Kuncoro, M. (2001). Metode Kuantitatif (Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: AMP YKPN.
Munandar, U. (2009). Mengembangan Bakat dan Kreatifias Anak sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nursito. (1999). Kiat Menggali Kreativitas. Yogyakarta: Mitra Gama Media.
R, L. P. (1999). Entrepreneurship. United States of America: Prentice Hall.
Sarjono, B. (2010). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut usia bagi Petugas Kesehatan. Jakart: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyrakat.
Semiawan, C. R. (2009). Kreativitas Kebebakatan. Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryana. (2003). Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Menuju Sukses Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews